Keluhan Masalah dan Solusi Pada Suzuki SX4 X-Over

Keluhan Masalah dan Solusi Pada Suzuki SX4 X-Over

April 27, 2023 0 By admin

Suzuki SX4 merupakan generasi pertama dari line-up SX4 dan menjadi pelopor crossover di Indonesia. Suzuki SX4 X-Over diperkenalkan di Tanah Air sejak 2007 hingga 2012. Pada pertama peluncurannya, Suzuki SX4 X-Over didatangkan secara utuh dari Thailand (CBU) selama tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008, Suzuki SX4 X-Over mulai dirakit secara lokal dengan tambahan varian sedan (Neo Baleno) dan varian trondolan / standar (X-Road).

Suzuki SX4 X-Over rakitan lokal (CKD) tidak disunat fiturnya, malah ditambah disc brake pada roda belakang. Pada tahun 2010, Suzuki SX4 X-Over medapat facelift yaitu perubahan pada headlamp yang menggunakan HID projector dengan autoleveling, perubahan desain grille depan dan velg, penambahan midbass pada bagian tengah dasbor, dan MID dipindah ke cluster speedometer. Pada masa facelift ini, Suzuki SX4 Sedan (Neo Baleno) dan SX4 X-Road dihentikan produksinya karena dianggap kurang sukses.

Pada tahun 2012, diluncurkan varian sporty yang dinamakan SX4 RC1 dengan penambahan aksesorsis eksterior berupa rear roof spoiler, twin muffler, velg 17 inch, dan LED Headlamp. Sayangnya, pada akhir tahun 2012, Suzuki SX4 semakin terpuruk setelah hadirnya Nissan Juke dan akhirnya discontinued. Generasi kedua dari SX4 baru masuk ke Indonesia di tahun 2016 setelah vakum cukup lama.

Baca Juga: Budget 100 Juta, Pilih Toyota Yaris 2008 Atau Suzuki SX4 X-Over 2008

Keluhan Permasalahan pada SX4 X-Over dan Solusinya

Berikut 6 (enam) keluhan dari pengguna SX4 X-Over beserta cara mengatasinya.

1. Bunyi klutuk-klutuk yang terdengar dari bagian steering

Bunyi klutuk-klutuk atau rattling pada bagian steering sering dialami pada mobil yang mengadopsi Electric Power Steering (EPS), termasuk juga mobil lain selain Suzuki SX4 X-Over. Tapi memang cukup banyak yang mengeluhkan hal ini pada Suzuki SX4 X-Over dan Suzuki Swift karena memang basisnya sama.

Rattling pada bagian steering terjadi akibat ausnya bushing rack steer di mobil ber-EPS. Penggantian racksteering secara utuh tentunya akan menyelesaikan masalah namun tentunya akan sangat mahal. Alternatifnya, mengganti bushing racksteering dengan bushing berbahan teflon agar lebih awet. Komponen ini bisa dibeli di komunitas atau bahkan di bengkel resmi sendiri.

2. Motor fan radiator meleleh dan mati

Motor fan radiator meleleh disebabkan oleh panas berlebihan pada header exhaust sehingga motor fan meleleh. Hal ini disebabkan oleh desain penataan ruang mesin SX4 X-Over yang masih konvensional dan meletakkan intake manifold di bagian depan dan header exhaust di bagian depan (dekat dengan motor fan).

Solusinya, header exhaust bisa dibungkus dengan pembungkus tahan panas (isolator) agar panasnya tidak menyebar dan melelehkan motor fan radiator. Isolator ini banyak dijual dipasaran dan biasanya berwarna silver mirip dengan alumunium foil.

Baca Juga: Masalah Umum pada Chevrolet Captiva dan Solusinya

3. Tarikan terasa boyo, khususnya pada rpm bawah

Perlu diketahui, Suzuki SX4 X-Over memiliki bobot yang berat, yaitu 1.2 ton (sama dengan Daihatsu Taruna/Terios dan Toyota Rush) sedangkan mesin yang digunakan masih M15A berkapasitas 1.5L. Mesin 1.5L tergolong kecil dan biasa digunakan pada mobil hatchback seperti Toyota Yaris dan Honda Jazz (bobot Toyota Yaris dan Honda Jazz hanya di kisaran 1 ton). Ditambah lagi mesin M15A di Indonesia diturunkan kompresinya menjadi 9.5:1 untuk menyesuaikan kualitas BBM sehingga tenaga turun menjadi 100 Hp dan torsi 133 Nm (M15A versi Jepang bertenaga 110 HP dan torsi 143 Nm).

Solusi sementara bisa setting ECU ke bengkel resmi untuk meningkatkan respon mesin pada rpm bawah namun hanya bersifat sementara dan settingan akan hilang ketika lepas aki / reset ECU. Jika ada dana, bisa juga menggunakan open air filter / replacement filter dan upgrade header 4-2-1 atau 4-1. Jika dananya berlebih, bisa juga pasang piggyback untuk memanipulasi ECU atau bahkan pasang turbo.

4. Konsumsi BBM terasa cukup boros untuk mesin 1500 cc

Masalah ini juga terkait dengan penjelasan pada masalah 3, yaitu bobot yang berat dan mesin M15A yang hanya bertenaga 100 Hp dan torsi 133 Nm. Bobot 1.2 ton dipadu dengan mesin 100 HP tentu akan menghasilkan power-to-weight ratio yang kurang pas sehingga membutuhkan tenaga lebih untuk menggerakkan mobil, sedangkan diluar negeri SX4 X-Over juga tersedia dengan mesin yang lebih besar hingga 2000 cc.

Untuk menekan konsumsi BBM, solusinya adalah mengemudi dengan lebih halus dan melatih kaki kanan agar lebih sabar. Selain itu, kondisi dan lalu lintas jalanan juga turut mempengaruhi.

5. Setir terasa berat ketika diputar

Setir SX4 X-Over memang terasa lebih berat daripada mobil ber-EPS lainnya. Positifnya, mobil menjadi lebih stabil ketika dipacu pada kecepatan tinggi. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan tapak ban yang lebar, yaitu 205/60 R16, bahkan RC1 menggunakan ban 225/45 R17.

Sebenarnya tidak ada solusi efektif untuk masalah ini. Mengganti ban dengan tapak yang lebih kecil, misalkan 185 mungkin akan membuat setir lebih ringan, namun berbahaya untuk keselamatan karena mengurangi daya cengkeram dan jarak pengereman menjadi lebih panjang, apalagi bobot Suzuki SX4 X-Over mencapai 1.2 ton. Lebih baik dibiasakan saja, lagipula berat setir SX4 X-Over masih dalam batas toleransi.

Baca Juga: Spesifikasi Suzuki SX4 X-Over (2007-2012)

6. Blindspot pada pillar A

Untuk yang belum terbiasa, blindspot ini memang cukup mengganggu dan cukup berbahaya ketika menikung ke kanan karena visibilitas kekanan terhalang oleh pillar A. Memang tidak ada solusi untuk masalah ini selain membiasakan diri.

Kaca kecil diantara pillar A juga bisa dimanfaatkan untuk mengintip ke kanan ketika menikung. Namun, dibalik kekurangan ini, artinya pillar A cukup tebal dan kuat. Seperti pada kasus terguling Suzuki SX4 X-Over ketika test drive karena supirnya asal bejek gas di tikungan. Dan setelah terguling, mobil masih baik-baik saja dan penumpung tidak terluka.

Kesimpulan

Selain keluhan diatas, ada juga keluhan lain yang juga belum ada solusi yang efektif, sebut saja rattling pada interior dan kursi belakang yang tegak. Namun dibalik keluhan dan kekurangannya, mobil ini cukup reliable dengan desain eropa yang seksi, audio standar yang mantap, pengereman yang pakem, mesin yang cukup tangguh, dan ground clearance tinggi (175 mm). Dengan ground clearance yang tinggi, berkendara di jalanan yang kurang bersahabat menjadi lebih mudah dan melewati sedikit genangan air mejadi lebih handal.